Hujan kembali hadir, disertai angin yang membawa hujan dan hawa dingin.
Sewaktu aku kecil, aku mengira langit sedang sedih dan hujan adalah airmatanya,
anak-anak yang sebaya denganku dulu senang ketika hujan turun, kami berlari
sambil bermain air, sungguh masa-masa yang indah. Tetapi, aku juga tak enak
hati, bagaimana bisa kami bermain dan tertawa padahal langit sedang sedih,
bagaimana bisa kami dengan riang menadahkan air hujan padahal itu air mata
langit. Akupun bertanya pada Ibu, apakah benar air hujan adalah air mata langit
yang sedang bersedih?, Ibu pun menjawab “Iya”, aku jadi merasa bersalah dan
saat hujan turun keesokkan harinya aku tidak ingin bermain dengan air hujan
lagi. Terkadang aku penasaran apakah yang membuat langit bersedih sampai air
mata yang ia keluarkan sebanyak ini, sederas ini. Apakah karena ia tidak
memiliki ayah dan ibu?, atau tak memiliki teman?, aku mau jadi temannya tapi
bagaimana aku bisa berkenalan dengannya?.
Dan anggapan air hujan adalah air mata langit yang sedang bersedih aku bawa
sampai aku ke jenjang pendidikan menengah pertama. Aku masih ingat ketika aku
masih duduk dibangku kelas 1, guruku menjelaskan tentang proses terjadinya
hujan, aku mengira bahwa ia akan menceritakan
hal yang sama dengan yang aku ketahui. Tetapi, ternyata dia menjelaskan hal
yang nyata. Bahwa awal mulanya terjadinya hujan adalah air yang terdapat di
bumi mengalami penguapan (evaporasi) akibat dari panas matahari, kemudian uap
air akan terkumpul diudara dan mengalami pemadatan (kondensasi). Hasil dari
kondensasi tersebut yang kemudian dikenal dengan sebutan awan. Awan akan
bergerak akibat hembusan angin dan membuatnya saling bertindih dan terus keatas
hingga mencapai atmosfer yang memiliki suhu lebih dingin, sehingga membentuk
butiran-butiran air atau es yang semakin berat dan tidak mampu ditopang angin
hingga akhirnya butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi
(proses presipitasi).
Ibuku berbohong tentang hujan?, tidak. Terkadang kita harus percaya pada
sesuatu yang tidak masuk akal untuk meningkatkan rasa ingin tahu. Bertambahnya
usia manusia akan bertambah pula pengalamannya, Ibu berkata bahwa hujan adalah
air mata langit yang sedang bersedih sesungguhnya agar anaknya tidak bermain
hujan karena Ibu khawatir aku akan sakit dan aku memakluminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar